Monday, August 22, 2011

Sejarah Olahraga Indonesia

1.1. Olahraga

Olahraga yang kini kita kenal mempunyai latar belakang sejarah yang cukup unik. Kegiatan tersebut dapat memberikan gambaran perjuangan Bangsa Indonesia mencapai cita-citanya sepanjang masa. Menurut catatan sejarah, olahraga telah dikenal sejak zaman nenek moyang kita dahulu. Dahulu hanya mengenal tiga cabang olahraga, yaitu lari, lompat, dan lempar. Nah, semenjak itulah mulai dilakukannya olahraga di seluruh dunia dan berkembang pesat seiring kemajuan zaman.



2.1. Mengapa Manusia Melakukan Olahraga



Mengapa orang melakukan olahraga ? tentu jawabannya akan beraneka ragam. Berdasarkan latar belakang dilakukannya kebudayaan olahraga antara lain untuk :

1. Kesanggupan & ekspresi diri sendiri

2. Prestasi

3. Kekuasaan

4. Kemegahan

5. Keuntungan keuangan

6. Politik

7. Ungkapan kebanggaan/kekuatan nasional

8. Ungkapan perasaan religius

9. Menjunjung kehormatan suku bangsa atau bangsa

10. Kesehatan jasmani

11. Kebugaran jasmani

12. Rekreasi

13. Alat pendidikan


BAB II

PENGERTIAN OLAHRAGA, SPORT, GERAK BADAN, dan PENDIDIKAN JASMANI

2.1. Olahraga

Olahraga terdiri dari : “Olah” dan “Raga”

Olah = laku, perbuatan, peri, kelakuan.

Raga = badan

Berolahraga = berlatih diri dengan gerak badan. Jadi olahraga = gerak badan = aktivitas jasmani. Olahraga adalah kegiatan jasmani atau kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian dari pelakunya. Sudah tentu kegiatan fisik dalam olahraga adalah kegiatan menuntut kesanggupan jasmaniah tertentu untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh.


2.2. Sport

Sport (Inggris), yang berarti bersenang-senang, yang semula dilakukan oleh kaum ningrat di Inggris. Dari hanya sekedar mengisi waktu senggang diluar pekerjaan sehari-hari, berkembang hingga kepada sport sebagai pekerjaan untuk memperoleh upah yang disebut profesionalisme atau sport bayaran. Istilah ini tersebar, sehingga UNESCO pun mengunakan istilah ini.

Bagi UNESCO sport mempunyai nilai pendidikan yang penting apabila dilakukan dengan semangat sportivitas, maksudnya adalah apabila si pelaku sport memandang lawan sebagai kawan permainan untuk membangun permainan sebaik-baiknya. Sport berarti juga sportif, sportivitasdan sama juga artinya dengan olahraga.


2.3. Gerak Badan

Gerak badan dari arti katanya, menunjukkan jenis kegiatan sebagai balikan dari tidak berubahnya posisi tubuh terhadap tempat sekitarnya ataupun posisi sikap bagian tubuh yang satu terhadap yang lainnya. Gerak badan adalah kebalikan dari diam, tidak bergerak.


2.4. Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani merupakan terjemahan dari Physical Education. Jasmani = jasad = kejasadan. Maksudnya bukan mendidikan jasad manusia, tetapi merupakan usaha pendidikan dengan jalan menggunakan tubuh manusia sebagai sasaran antara dalam membina pengembangan manusia seutuhnya. Tidak seperti dalam sport, pendidikan jasmani lebih banyak menggunakan latihan-latihan, permainan-permainan yang sengaja diciptakan sesuai dengan kebutuhan mereka yang mengalami pendidikan tersebut.

Jika sport memiliki bentuk gerakan dan peraturan yang dilakukan, maka dalam pendidikan jasmani tidak terikat pada gerakan dalam rangka peraturan dan ketentuan. Dalam pendidikan jasmani seorang guru dapat saja merubah peraturan pertandingan.


BAB III

SEJARAH OLAHRAGA / SPORT


Sport berasal dari bahasa Latin ”disportare” atau “deportare” dalam bahasa Itali” deporte” yang artinya penyenangan, pemeliharaan atau menghibur untuk bergembira. Dapatlah dikatakan bahwa sport ialah kesibukan manusia untuk menggebirakan diri sambil memelihara jasmaniah. Sedangkan antara sport dan bermain terdapat hubungan yang erat dan mempunyai sangkut paut yang bersifat strukturil, bahwa sport adalah sebuah bentuk dari bermain yang lebih sempurna. Tetapi tidaklah dikatakan bahwa semua bentuk bermain adalah sport. Sport adalah sesuatu yang terkembang dari bermain, yang merupakan perpaduan dari kebutuhan atas ketangkasan jasmani, kebutuhan atas kesanggupan untuk mengatasi situasi, kebutuhan untuk mencapai nilai-nilai keindahan, dan kebutuhan untuk menyegarkan.

Pada zaman Hindia Belanda terdapat kegiatan sejenis yang disebut PENDIDIKAN JASMANI dan SPORT. Penjas berlaku di sekolah dan sport diluar sekolah. Di Negara barat, khususnya di Belanda kedua istilah tersebut masih berlaku, di Indonesia bersatu yang diakui secara nasional yaitu OLAHRAGA. Pada masa pemerintahan Jepang, istilah penjas dan sport diubah menjadi GERAK BADAN. Olehkarena masa pemerintahan yang singkat, istilah ini tidak berlaku secara mantap. Istilah olahraga muncul secara resmi berbarengan dengan pembentukan Kabinet pertama Republik Indonesia tahun 1945. Istilah ini dipakai untuk sebutan bagian dari KEMENTRIAN PENDIDIKAN PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN.

Pada saat itu, istilah INSPEKSI OLAHRAGA berurusan kegiatan olahraga di sekolah, sedangkan perkumpulan olahraga dimasyarakat mempergunakan istilah ini dalam memberikan sebutan pada organisasi yang didirikan yaitu PERSATUAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA (PORI) di Surakarta pada tahun 1946. Organisasi ini yang berurusan dimasyarakat. Oleh karena bangsa Indonesia pada saat itu sedang memusatkan pada upaya memenangkan perang kemerdekaan, kegiatan olahraga tidak berkembang sebagaimana mestinya. Namun demikian perlu dicatat prestasi penting, yaitu PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) I di Solo tahun 1948. Kegiatan ini bukan saja mempersatukan bangsa, tapi juga membangkitkan semangat juang yang bermakna bagi perang kemerdekaan.

Istilah olahraga tidak saat pulihnya NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA setelah mengalami pergolakan Negara Serikat, yang muncul justru PENDIDIKAN JASMANI, sebagai sebutan suatu bagian KEMENTRIAN PENDIDIKAN PENGAJARAN DAN KEBUDAYAAN, istilah JAWATAN PENDIDIKAN JASMANI yang mengelola kegiatan olahraga disekolah, sedangkan dimasyarakat tetap OLAHRAGA. Istilah tersebut muncul secara resmi bersamaan dengan dibentuknya DEPARTEMEN OLAHRAGA pada tahun 1962.

Pada tahun 1966 pada pembentukkan Direktorat Jenderal Olahraga, Departemen Olahraga Olahraga, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen Olahraga dihapus, kemudian Direktorat Jenderal Olahraga dihapus diganti DIREKTORAT KEOLAHRAGAAN. Terakhir Direktorat Keolahragaan diganti dengan DEREKTORAT PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH PEMUDA DAN OLAHRAGA yang berurusan dengan olahraga disekolah, sedangkan dimasyarakat adalah KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA (KONI) sampai sekarang.



BAB IV

SEJARAH PSSI, PELTI dan PBKSI

Pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta telah terbentuk Persatuan Sepakbola yang bersifat kebangsaan yang bernama Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia , disingkat PSSI dengan ketuanya Ir. Soeratin Sosrosugondo. Pembentukan persatuan nasional tersebut merupakan tindakan dari kalangan bangsa Indonesia, karena ingin mengatur oganisasinya sendiri. PSSI sejak tahun 1931 menyelenggarakan kompetisi tahunan antar kota/anggota, dan tidak ikut serta dalam pertandingan-pertandingan antar kota yang diadakan oleh Belanda.

Berkat perkembangannya yang baik, pada tahun 1938 pihak Belanda melalui persatuan sepakbolanya, Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) mengadakan pendekatan dan kerjasama dengan PSSI. Jejak sepakbola ini diikuti oleh cabang olahraga Tennis dengan berdirinya Persatuan Lawn tennis Indonesia (PELTI) pada tahun 1935 di Semarang. Berkedudukan di Jakarta (waktu itu bernama Batavia), pada tahun 1938 lahirlah Ikatan Sport Indonesia dengna singkatan ISI, satu-satunya badan olahraga yang bersifat nasional dan berbentuk federasi. Maksud dan tujuannya adalah untuk membimbing, menghimpun dan mengkoordinir semua cabang olahraga, antara lain PSSI, PELTI dan Persatuan Bola Keranjang Seluruh Indonesia (PBKSI), yang didirikan pada tahun 1940. ISI sebagai koordinator cabang-cabang olahraga pada tahun 1938 pernah mengadakan Pekan Olahraga Indonesia , yang dikenal dengan nama ISI – Sportweek, pekan olahraga ISI.

Serangan Jepang secara mendadak pada tanggal 8 Desember 1941 terhadap Pearl Harbour (Pelabuhan Mutiara) menimbulkan perang Pasifik. Dengan masuknya Jepang ke Indonesia pada bulan Maret 1942, ISI oleh sebab berbagai kesulitan dan rintangan, tidak bisa menggerakkan aktivitasnya sebagaimana mestinya.

Pada zaman Jepang gerakan keolahragaan ditangani oleh suatu badan yang bernama GELORA, singkatan dari Gerakan Latihan Olahraga , yang terbentuk pada masa itu. Tidak banyak peristiwa olahraga penting tercatat pada zaman Jepang selama tahun 1942 – 1945, oleh karena peperangan terus berlangsung dengan sengit dan kedudukan tentara Nipon terus pula terdesak. Dengan sendirinya perhatian Pemerintah militer Jepang tidak dapat diharapkan untuk memajukan kegiatan olahraga di Indonesia.


BAB V

SEJARAH RENANG

Renang telah dikenal sejak zaman prasejarah. Dari gambar gambar yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Di Jepang renang adalah kemampuan yang harus di miliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada abad 36 sebelum masehi.

Pertandingan renang yang memperebutkan gelar juara telah dimulai di Eropa sekitar tahun 1800 dan sebagian besar menggunakan gaya dada. Renang gaya bebas pertama kali dikemukakan oleh Arthur Trudgen. Gaya ini kemudian dikombinasikan dengan gaya kaki yang menendang oleh Ricard Cavill pada tahun 1902. Di abad pertengahan, renang termasuk dalam 7 kemahiran yang harus dimilliki oleh para ksatria termasuk berenang dengan membawa senjata.

Olahraga renang oertama kali dipertandingkan dalam olimpiade modern 1896 di Athena, Yunani. Pada olimpiade ini hanya 4 nomor yang dipertandingkan dari rencana semula 6 nomor. Masing-masing nomor adalah 100 m, 500 m, 1.200 m, nomor bebas dan 200 m bagi pelaut. Olimpiade kedua diselenggarakan di Paris Prancis pada 1900 dan mempertandingkan nomor 200 m, 1000 m, 4000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada, dan 200 m nomor beregu.

Persatuan Renang Internasional FINA (Federation International De Natation De Amateur) dibentuk tahun 1908 semula menetapkan gaya kupu-kupu ( variasi gaya dada). Gaya ini terpisah menjadi gaya kupu-kupu dan gaya dada di tahun 1952. Wanita dibolehkan berenang pada olimpiade 1912 di Scothom, Belanda.

Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolom renang yang indah dan baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk belajar berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang yang dibangun hanyalah diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja. Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, akan tetapi harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung tertentu tidak bisa membayar tiket masuk untuk berenang.

Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah kolam renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.

Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7 perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.

Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan berenang dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : Malang, Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan maupun antar daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di negeri Belanda.Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen, berhasil keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3 meter dan menara. Pada Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan itu berkembang menjadi Asian Games sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu juga menjadi utusan Hindi Belanda.

Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9 untuk 100 meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas Bandung, berhasil dikirim untuk ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda. Dua orang peloncat indah masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki Heckle turut pula ambil bagian dalam Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri menduduki urutan ke 8.

Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah beranggotakan 12.00 perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 – 1945, kesempatan untuk bisa berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Oleh karena pemerintahan pendudukan Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk masyarakat umum. Periode tahun 1945, perkembangan olahraga renang di tanah air praktis menurun, karena saat itu bangsa Indonesia dalam kancah perjuangan melawan penjajah.

Bandung ternyata merupakan awal kegiatan renang di Indonesia, dengan kolam renangnya Cihampelas. Walaupun terbuka untuk umum, dengan dikenai tiket warga pribumi saat itu jelas akan memilih untuk berenang di sungai…saat ini hampir di semua kota / kabupaten mungkin telah memiliki kolam renang sendiri baik itu bertujuan sebagai tempat rekreasi mapun prestasi, untuk tiket masukpun relatif dapat terjangkau.

BAB VI
SENAM

6.1. Pengertian Senam

Senam berasal dari bahasa Inggris disebut “Gymnastic” yang berasal dari kata “gymnos” melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut “Gymnasium” atau “Gymnasion”. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani. Cara melakukannya sambil berpakaian minim atau telanjang. Maksudnya mungkin agar dapat leluasa bergerak. Namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria. Senam di Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam” sendiri kemungkinkan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.

6.2. Sejarah Senam

Senam sejak Yunani kuno sampai sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, sistematika latihan maupun tujuan-tujuannya. “Senam adalah latihan jasmani / olahraga yang bentuk-bentuk gerakannya dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan kebutuhan atau tujuan si penyusun”. 8Dari batasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap orang, guru atau pelatih olahraga dapat menentukan tujuan, memilih dan menyusun latihannya sendiri sesuai dengan kebutuhan atau tujuan untuk apa. Mungkin untuk memelihara kesegaran jasmani, menambah keterampilan, keindahan bentuk dan lain-lain.

No comments: